Simposium 100 Penelitian Terkini Bidang Gizi dan Pangan

    Lima belas naskah terbaik akan dimuat dalam Jurnal Gizi dan Pangan (5 naskah), Gizi Indonesia (5 naskah), dan Penelitian Gizi dan Makanan (5 naskah), yang akan diterbitkan pada edisi pertengahan tahun 2013 PENGIRIMAN ABSTRAK DAN MAKALAH Abstrak dan makalah dikirimkan via email ke alamat : semnaspagi2013@gmail.com. BIDANG Peserta diberikesempatan untuk menyajikan dan mendiskusikan hasi-hasil penelitian terkini pada bidang: (1) Biokimia Gizi, Dietetik dan Gizi Klinik, (2) Gizi Masyarakat dan Jasa Makanan, (3) Inovasi Produk Pangan dan Diet, dan (4) Mutu dan Keamanan Pangan. TANGGAL-TANGGAL PENTING 30 April 2013        Batas akhir penerimaan abstract dan abstrak di sekretariat dan registrasi peserta Seminar dan Simposium 07 Mei 2013         Pengumuman abstrak yang diterima untuk presentasi oral 30 Mei 2013         Batas akhir penerimaan makalah di sekretariat, dan seleksi sepuluh makalah terbaik untuk dimuat dalam Jurnal Ilmiah 01-14 Juni 2013    Review 15 naskah terbaik oleh editor Jurnal Ilmiah dan Editing 100 naskah hasil penelitian terkini untuk prosiding 15-20 Juni 2013    Penerbitan 15 naskah terbaik dalam Jurnal Ilmiah dan Penerbitan prosiding Simposium Seratus (100) judul makalah yang terpilih untuk presentasi oral akan...
Read More

Deklarasi Pekan Sarapan Nasional

Sarapan merupakan bagian dari perilaku untuk mewujudkan gizi seimbang yang penting bagi hidup sehat, aktif dan cerdas. Berbagai kajian membuktikan bahwa gizi yang cukup dari sarapan membekali tubuh untuk berpikir, beraktivitas fisik secara optimal setelah bangun pagi. Bagi anak sekolah, sarapan terbukti dapat meningkatkan kemampuan belajar dan stamina anak. Sarapan juga terbukti turut mencegah kegemukan dan hiperkolesterol, yang kejadiannya semakin meningkat di Indonesia. Salah satu rekomendasi Simposium Nasional Sarapan Sehat yang dihadiri oleh sekitar 225 ahli gizi, ahli pangan, dan praktisi kesehatan dari sejumlah daerah pada tanggal 16 Juni 2012 di Jakarta adalah perlunya Hari/Pekan Sarapan Nasional. Tiga alasan utama diperlukannya Hari/Pekan Sarapan Nasional adalah: 1) Sarapan merupakan salah satu perilaku penting untuk mewujudkan gizi seimbang, tetapi kenyataannya masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak sarapan; 2) UU Kesehatan No 36/2009 serta UU No 18/2012 tentang Pangan mengamanatkan untuk mewujudkan gizi seimbang; dan salah satu pesan (pesan ke-8) dalam Pedoman Gizi Seimbang, yaitu biasakan makan pagi atau sarapan yang perlu...
Read More

Healthy Breakfast Symposium (16 Juni 2012)

Sarapan merupakan salah satu perilaku penting dalam mewujudkan gizi seimbang. Sarapan membekali tubuh dengan zat gizi yang diperlukan untuk berpikir, bekerja, dan melakukan aktivitas fisik secara optimal setelah bangun pagi. Bagi anak sekolah, sarapan terbukti dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan stamina anak. Sarapan ternyata sangat penting sebagai sumber energi untuk memulai padatnya aktivitas hingga siang. Apalagi anak- anak yang masih dalam pertumbuhan. Sayangnya, berdasarkan analisis pada data Konsumsi Pangan hasil survai Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010, masih banyak anak yang tidak terbiasa sarapan sehat. Berdasarkan hasil analisis tersebut diketahui bahwa dari 35.000 anak usia sekolah sekitar 26,1 persen sarapan hanya dengan air minum dan 44,6 persen memperoleh asupan energi kurang dari 15 persen kebutuhan energi per hari. Prihatin dengan fakta itu, Perhimpunan Peminat Gizi Pangan Indonesia (PERGIZI PANGAN Indonesia) bersama Nestle Breakfast Cereal (Sereal Sarapan Nestle) mengadakan simposium pentingnya makan pagi, Sabtu (16/6), di Jakarta. Dengan tema Start your day with nutritious whole grain breakfast (Awali harimu dengan sarapan gandum utuh...
Read More

Bakti PERGIZI Award

Bakti PERGIZI Award merupakan penghargaan yang diberikan oleh PERGIZI PANGAN Indonesia kepada para Ketua Umum dan Sekjen PERGIZI PANGAN Indonesia periode sebelumnya. Penghargaan tersebut diberikan pada tanggal 18 Januari 2012 di Balai Kartini Jakarta pada saat pembukaan acara Seminar Nasional Pangan dan Gizi 2012 yang diselenggarakan oleh PERGIZI PANGAN Indonesia bersama IUNS, dan PERSAGI.   Penerima Bakti PERGIZI Award dapat dilihat pada tayangan berikut:   {youtube}TDmQYSwVsys{/youtube}...
Read More

SEMNAS PAGI 2012

SEMINAR NASIONAL PANGAN DAN GIZI 2012 “Pangan dan Gizi Mewujudkan Generasi Sehat, Cerdas, dan Kuat Menuju Indonesia Prima” SEMNAS PAGI 2012 mengambil tema Pangan dan Gizi Mewujudkan Generasi Sehat, Cerdas, dan Kuat Menuju Indonesia Prima.  Indonesia Prima yang dimaksud adalah bangsa Indonesia yang maju,  mandiri, adil, makmur dan bermartabat.  Tujuannya adalah untuk mensosialisasikan masalah, kebijakan, program, temuan dan inovasi terkini di bidang pangan dan gizi, mendiskusikan dan memberikan alternatif solusi, serta meningkatkan kesadaran bersama akan pentingnya pangan dan gizi dalam mewujudkan generasi  sehat, cerdas dan kuat. Seminar ilmiah ini berlangsung selama 3 hari,  18-20 Januari 2012.  Hari pertama dan kedua lebih difokuskan pada diseminasi masalah, kebijakan, program, dan inovasi terkini di bidang pangan dan gizi yang diawali sambutan pengarahan dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perindustrian. Hari ketiga berupa diskusi paralel untuk mendiskusikan future food and diet  dan sharing hasil-hasil penelitian dan inovasi terkini  dari berbagai lembaga riset dan pendidikan tinggi yang bersifat bottom up atau partisipatif dari peserta yang dikelompokkan pada:1)...
Read More

Seminar Nasional Pangan dan Gizi (SEMNAS PAGI) 2013 dan Kongres PERGIZI PANGAN Indonesia

INOVASI PANGAN DAN GIZI MEWUJUDKAN GENERASI SEHAT, CERDAS DAN KUAT UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING BANGSA Balai Kartini-Jakarta, Selasa-Kamis, 25-27 Juni 2013 Berbagai kebijakan dan upaya telah dilakukan dalam mengatasi masalah gizi, namun saat ini Indonesia masih menghadapi berbagai masalah gizi. Sejumlah 17.9% anak balita mengalami gizi kurang (underweight), 36% mengalami stunting, 5.8% mengalami gizi lebih (overweight). Pada orang dewasa 12.6% tergolong kurus dan 21.7% tergolong gemuk (Riskesdas 2010). Selain itu, diperkirakan 20-40% anak, remaja, dan wanita hamil mengalami anemia dan defisiensi berbagai zat gizi mikro lainnya. Dari segi konsumsi pangan, juga dihadapi masalah mutu gizi dan keamanan pangan. Misalnya rata-rata skor mutu gizi pangan yang diukur dari Skor Pola Pangan Harapan (Skor PPH) baru 77.3 dari skor 100 yang ideal. Hal ini terjadi karena rendahnya konsumsi pangan hewani, sayur dan buah. Hasil pemantauan BPOM tahun 2011 menunjukkan 35.5% makanan jajanan anak sekolah tidak memenuhi syarat keamanan. Sementara Undang-Undang No. 36/2009 tentang Kesehatan dan Undang-undang No. 12/2012 tentang Pangan mengamanatkan...
Read More