Farah Diza Putri Sutisna, mahasiswi Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan (Prodi ITP) angkatan 2012, terpilih menjadi salah satu peserta Pergizi School of Nutrition and Leadership (PERSONAL) yang diselenggarakan oleh PERGIZI PANGAN Indonesia (FOOD AND NUTRITION SOCIETY OF INDONESIA) pada 19-31 Januari 2015. Farah berbagi cerita kepada semua melalui tulisan ini:

 

Sebelum mengikuti kegiatan PERSONAL, saya telah melalui proses seleksi yang cukup ketat. Seleksi wawancara dilakukan di Sekretariat PERGIZI PANGAN Indonesia yang berlokasi di kampus IPB. Suasana menunggu wawancara begitu menegangkan karena saya mendapatkan giliran terakhir. Tibalah saatnya dipanggil masuk untuk wawancara, perasaan grogi itu pun berangsur hilang karena pewawancara, yang tidak lain adalah Prof. Hardinsyah (Ketua PERGIZI PANGAN) dan Kak Khoirul Anwar (Ketua panitia PERSONAL), bersikap sangat ramah selama proses wawancara berlangsung.

 

Satu-satunya Peserta dari Kampus Swasta!

Tidak kurang dari dua minggu setelah wawancara, pengumuman dikirim melalui email. Alhamdulillah, rasa syukur itu saya panjatkan ketika saya dinyatakan DITERIMA menjadi peserta. Bagaimana tidak, hanya ada 19 orang yang diterima sebagai peserta pada kegiatan ini, dan saya satu-satunya peserta yang berasal dari Perguruan Tinggi Swasta. Peserta lainnya berasal dari Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Indonesia, Universitas Sumatera Utara, dan Politeknik Kesehatan Surabaya. Dan ternyata jumlah pendaftar kegiatan ini sebanyak lebih dari seratus orang. Namun yang datang mengikuti kegiatan hanya 15 orang.

 

Berbagi untuk Bangkitkan Motivasi

Hari pertama kegiatan, peserta disuguhkan sharing session oleh dua orang alumni IPB. Sesi pertama diisi oleh Kak Kani (M. Taufiqullah Assyaukani), alumni jurusan Teknologi Pangan dan Gizi yang kini aktif sebagai Brand Manager salah satu perusahaan multinasional di Indonesia. Amazing! Pengalaman kepemimpinan telah mengantarkannya menuju posisi yang diimpikan dalam tempo kurang dari 5 tahun. “Kemampuan diri itu harus terus digali supaya kita bisa mencapai apa yang kita inginkan. Tapi jangan lupa tunjukin kemampuan yang paling terbaik yang kalian punya.” Salah satu pesan Kak Kani yang sangat memotivasi saya.

 

Sesi kedua dibawakan oleh Kak Hana, alumni jurusan Gizi Masyarakat yang juga telah menyelesaikan kuliah S2 di Eropa melalui jalur beasiswa. Kak Hana memotivasi peserta untuk memiliki semangat belajar yang tinggi dan mengikuti jejak beliau untuk studi di Eropa. Kak Hana memeberikan tips and trick untuk sukses studi di luar negeri, mulai dari mencari beasiswa, memilih negara tujuan, sampai cara mendapatkan nilai yang baik. “Cari Negara yang bisa memotivasi kita buat bertahan hidup, kebanyakan sih orang cuma tergiur sama nama negaranya aja tanpa mikirin kita bisa survive berapa lama disana.” Salah satu pesan Kak Hana.

 

Sesi berikutnya disampaikan oleh Bapak Doni yang juga merupakan Regulatory Affairs Manager di salah satu perusahaan multinasional di Indonesia. Pembawaan Pak Doni yang asik banget saat menyampaikan materi membuat peserta sangat terbuka  dalam menyampaikan pendapatnya tentang keunikan masing-masing. “Kunci untuk menjadi leader adalah temukan keunikan yang membuat kita nyaman, keunikan yang dapat dipertanggung jawabkan.” kata Pak Doni saat menyampaikan materinya.

 

Handal dalam Bermedia sosial

Selain sharing session, peserta juga mendapatkan pelatihan media sosial seperti penggunaan tweetdeck, chirpstory dan mengelola website. Mahasiswa yang gaul itu mahasiswa yang bisa menggunakan media sosial secara benar, tepat sasaran dan bermanfaat bagi orang banyak. Media sosial bukan hanya sebagai media pencarian informasi tetapi juga sebagai media penyampaian informasi seperti promosi, dan lain-lain. Sebagai praktek dari pelatihan ini, peserta diberikan tugas untuk kultweet mengenai sarapan dan memperkenalkan Pekan Sarapan Sehat sebagai salah satu kegiatan peringatan Hari Gizi Nasional.

 

Diskusi Seputar Isu Gizi dan Pangan

Selalu ada yang menarik dari kegiatan PERSONAL di setiap harinya, salah satunya adalah pembahasan mengenai isu gizi dan pangan terhangat. Pembahasan mengenai Pengembangan Pangan Lokal menjadi Pangan Fungsional oleh Prof. Made Astawan (Dosen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB) sangat menginspirasi untuk terus menggali kekayaan alam Indonesia dan menjadikannya produk fungsional unggulan yang dapat menembus pasar Internasional. Pembahasan tentang Gizi dan NCD’s (non-communicable diseases) yang disampaikan oleh Prof. Hardinsyah (Ketua PERGIZI Pangan Indonesia) sangat membuka mata saya mengenai permasalah kecukupan gizi yang ada pada setiap makanan. Pembahasan tentang Sistem Pengawasan Kemanan Pangan Produk Segar oleh Prof. Ahmad Sulaeman (Dekan FEMA IPB) juga sangat membuka paradigma.

 

Aktivitas yang paling saya senangi dari kegiatan PERSONAL adalah saat diskusi. Ketika itu peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan isu seputar gizi dan pangan. Topik-topik yang diangkat meliputi bahaya soybean, HFCS (High fructose corn syrup), dan Double Burden. Setelah diskusi kelompok berlangsung cukup seru, kemudian hasil diskusi tersebut dipresentasikan.

 

Magang Terapkan Pengetahuan

Aktivitas magang sendiri dilakukan disela-sela kegitan PERSONAL. Aktivitas magang yang dilakukan termasuk membantu persiapan ISFAN (International Symposium on Food and Nutrition) yang akan berlangsung pertengahan tahun 2015, persiapan Lomba Media Gizi Seimbang, dan kegiatan Pendidikan Sarapan Sehat yang merupakan bagian dari peringatan Hari Gizi Nasional.

 

Kegiatan Pendidikan Sarapan Sehat ini dilasanakan di 10 Kota/Kabupaten yang ada di Indonesia. Adapun saya mendapat tugas di Kota/Kabupaten Bogor dan Bandung. Suatu pengalaman yang sangat berkesan, bergabung dalam tim fasilitator yang kompak bersama mahasiswa-mahasiswi IPB dan UPI, juga antusiasme siswa-siswi sekolah dasar (SD) yang mengikuti Pendidikan Sarapan Sehat. Selain kepada siswa, edukasi juga melibatkan para guru. Sungguh pengalaman yang sangat luar biasa bisa menjadi salah satu PERSONAL’ers dan bertemu dengan orang-orang hebat didalamnya.

Artikel ini juga dapat dilihat di sini >> http://itp.bakrie.ac.id/index.php/en/lang-en-articles-lang-lang-id-artikel-lang/lang-en-itp-news-lang-lang-id-berita-itp-lang/item/99-catatan-mahasiswa-itp-dari-program-magang-kepemimpinan-pergizi-pangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *